Bahasa jawa merupakan salah satu mata pelajaran pada jenjang sekolah menegah atas, baik pada kelas X, XI, maupun XII. Dalam hal ini Aksara Jawa merupakan salah satu materi pelajaran yang terdapat pada mata pelajaran Bahasa Jawa. Akan tetapi, sebagian besar peserta didik menganggap bahwa materi aksara Jawa merupakan materi pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Pada jenjang sekolah menengah atas yang menggunakan Kurikulum 2013 pada Kelas XI dan XII terdapat Kompetensi Dasar 4.5. yaitu menulis dua paragraf aksara Jawa yang didalamnya terkandung aksara rekan, aksara murda, serta aksara swara. Sementara bagi kelas X yang menggunakan Kuikulum Merdeka terdapat capaian pembelajaran yaitu peserta didik diharapkan mampu menulis gagasan berupa dua paragraf aksara Jawa.
Aksara Jawa notabennya merupakan materi esensial yang terdapat di kelas X, XI, dan XII jenjang SMA. Kesulitan siswa dalam mempelajari materi aksara Jawa utaamnya disebabkan karena peserta didik belum hafal aksara Jawa legena, sandhangan, pasangan, aksara rekan, aksara murda, serta aksara swara. Selain hal tersebut kesulitan peserta didik dalam materi menulis aksara Jawa dikarenakan peserta didik belum begitu memahami konsep penulisan aksara Jawa yang sesuai dengan kaidah penulisan aksara Jawa yang tepat. Kemudian hal ini juga disebabkan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam emmberikan materi serta belum memanfaatkan IT secara maksimal dalam pembelajaran menulis aksara Jawa.
Mengingat pentingnya pemahaman dalam menuliskan kalimat beraksara Jawa, diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa bagi peserta didik Sekolah Menengah Atas. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran menyenangkan dan sesuai dengan strategi yang dipilih. Dalam hal ini, model pembelajaran Problem Based Learning dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Menurut Graff (2003) Problem Based Learning adalah kurikulum menjadi pembelajar sepajang hayat yang telah belajar untuk bertanggung jawab atas proses belajaranya sendiri, dalam implimentasinya model ini menuntut peserta didik untuk lebih aktif berfikir, berkomunikasi, mencapai dan mengolah data serta data mengambil kesimpulan.
Model PBL ini akan sangat cocok diintegrasikan dengan metode diskusi. Selain itu dapat pula didukung dengan menggunakan aplikasi pallawa pada penyampaian materi aksara Jawa. Sintak atau langkah-langkah pembelajaran menulis gagasan berupa dua paragraf aksara Jawa dengan model PBL, metode diskusi, platform Microsoft office serta menggunakan media berupa aplikasi pallawa dapat dijabarkan sebagai berikut. Langkah Awal yaitu orientasi pada peserta didik. Dalam sintak ini peserta didik disajikan sebuah video sebagai bahan untuk menyusun gagasan berupa dua paragraf aksara Jawa. Sintak selanjutnya adalah mengorganisasi peserta didik untuk belajar. Pada langkah ini peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok. Dilanjutkan untuk duduk secara berkelompok.
Masing-masing kelompok diberikan lembar kerja untuk menulis gagasan berupa 1 kalimat aksara Jawa yang nantinya disusun menjadi 2 paragraf aksara Jawa dari seluruh kelompok berdasarkan video yang telah disajikan. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait dengan lembar kerja yang diberikan. Kemudian guru membimbing penyelidikan peserta didik. Peserta didik berdiskusi untuk menulis aksara Jawa dari gagasan berupa aksara latin yang telah disusun dengan menggunakan aplikasi pallawa. Aplikasi ini memudahkan peserta didik untuk menulis aksara Jawa karena membuat peserta didik mudah dalam menghafal aksara legena, pasangan aksara Jawa, aksara angka Jawa, sandhangan, aksara rekan, aksara murda, serta aksara swara.
Selain itu, penulisan aksara Jawa menggunakan aplikasi pallawa sudah disetting sehingga menyesuaikan kaidah penulisan aksara Jawa. Dalam penulisan kalimat aksara Jawa menggunakan aplikasi pallawa tidak bisa sembarangan menulis sesuai huruf yang ada pada keyboard. Akan tetapi sudah otomatis berdasarkan kaidah aturan penulisan aksara Jawa yang tepat. Tulisan juga tertulis rapi tidak seperti ketika tulis tangan yang notabennya berbeda-beda penulisan anatara sati peserta didik dengan peserta didik yang lain dikarenakan penulisan aksara Jawa ini dilakukan secara berkelompok. Hal ini memudahkan penilaian pada masing-masing peserta didik. Selanjutnya peserta didik berkolaborasi mendiskusikan teks aksara Jawa.
Sintak selanjutnya adalaah mengembangkan dan menyajikan hasil. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Lembar kerja kelompok yang memaparkan hasil didepan difoto/scan kemudian ditampilkan pada layar LCD. Guru dan peserta didik melakukan pembahasan terkait gagasan berupa paragraf aksara Jawa yang telah ditulis serta ketepatan penulisan paragraf aksara Jawa sesuai dengan kaidah penulsian aksara Jawa yang memuat aksara Angka Jawa. Bagi peserta didik teraktif dan terkreatif akan mendapatkan reward dari guru. Oleh karena itu, peserta didik harus berperan aktif selama proses kegiatan pembelajaran.
Terkait langkah terakhir yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Dalam langkah ini guru dan peserta didik menarik kesimpulan dari kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan pembelajaran seperti ini, menjadikan peserta didik lebih aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran menulis aksara Jawa yang menerapkan model PBL, metode diskusi, serta aplikasi pallawa telah diilaksanakan pada peserta didik kelas X-8 SMA Negeri 1 Prembun Tahun Ajaran 2022/2023. Penerapan model, metode, serta media ini mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, menyenangkan, kolaboratif, meningkatkan daya nalar kritis dan berfikir kreatif serta melatih peserta didik untuk memecahkan masalah.
Susanti, S.Pd.
Guru SMA Negeri 1 Prembun