Ditengah pro dan kontra pemutaran film G30S/PKI acara nonton bareng di daerah terus dilakukan. Ratusan Siswa dan siswi SMA Negeri 1 Prembun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (29/9/2017) siang menggelar nonton bareng film pengkhianatan G30S/PKI di ruang aula sekolah.
Dengan dipandu oleh Koramil Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, 991 siswa SMA Negeri 1 Prembun ini menonton film G30S/PKI. Kemungkinan pemutaran film pengkhianatan G30S/PKI akan diputar di sekolah-sekolah sesuai dengan urutan permintaan sekolah.
Pemutaran flim ini bertujuan agar anak- anak mengetahui sejarah kelam G30S/PKI.
Film karya Arifin C Noer berdurasi 217 menit itu
dipertontonkan kembali kepada 991 siswa dengan tujuan untuk mengingatkan
kembali sejarah mengenai pengkhianatan yang pernah dilakukan Partai Komunis
Indonesia (PKI). “Sebelum ditonton kita juga melakukan survei kepada anak-anak.
Dan mereka banyak yang antusias. Mereka ingin menonton film Penumpasan
Pengkhianatan G30S/PKI," ungkap Kepala SMA Negeri 1 Prembun, Dra. Badingah,
kepada Team Jurnalistik, Jumat (29/9/2017).
Meski film tersebut kini dinilai kontroversial, Dra. Badingah
merasa yakin film tersebut sebagai salah satu pengingat kepada generasi muda
adanya pengalaman sejarah pahit di Indonesia. "Merupakan kerjasama Pihak
sekolah dan Koramil, apalagi Panglima TNI (Jenderal TNI Gatot Nurmantyo) juga
sudah memerintahkan untuk menonton film itu juga. Tentunya ini sangat
berhubungan juga dengan program sekolah mengenai kebinekaan. Bagaimana karakter
mengenai Pancasila juga harus terus ditanamkan kepada para siswa kita akan
lakukan," ucapnya.
Lebih lanjut Dra. Badingah mengatakan, dengan penguatan nilai Pancasila, pihak sekolah akan mengingatkan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berketuhanan sesuai dengan sila pertama. "Karena kita ingin siswa memahami dan tahu, bahwa negara Indonesia itu melarang mereka yang memiliki paham ateisme atau tidak bertuhan," katanya.