Agustus, bulan yang identik dengan HUT Kemerdekaan RI. Masyarakat Indonesia pada bulan ini disibukkan dengan berbagai macam kegiatan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang telah mencapai 72 tahun. Kecamatan Prembun juga tidak mau ketinggalan untuk meramaikan HUT kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu kegiatan yang diagendakan adalah karnaval.
Karnaval ini diselenggarakan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah Kecamatan Prembun mengadakan karnaval selain bertujuan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, juga bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat tentang arti kemerdekaan, mengangkat kreasi budaya di Kecamatan Prembun, serta sebagai hiburan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Prembun.
Karnaval Prembun tahun ini dilaksanakan dalam dua hari, yaitu pada Kamis, 24 Agustus yang dilaksanakan khusus untuk PAUD dan TK, dan pada Sabtu, 26 Agustus 2017, untuk SD, SMP, SMA, dan umum. Karnaval ini dimulai pukul 09.00 dengan start Alun-Alun Prembun.
Lebih kurang 50 orang ditunjuk sebagai panitia penyelengara karnaval di Kecamatan Prembun. Panitia tersebut terdiri atas kepala desa, UPT, muspika, serta tokoh-tokoh masyarakat. Peserta karnaval HUT Kemerdekaan RI ini terdiri atas seluruh lapisan masyarakat Prembun. Mulai dari sekolah-sekolah (TK, SD, SMP,SMA), instansi-instansi masyarakat serta perwakilan dari masing-masing desa.
Cahyo Sumbodo, selaku ketua panitia tiga, mengatakan bahwa “Tidak ada pemaksaan dalam mengikuti karnaval ini, semua warga secara sukarela mengikutinya. Ini menunjukkan tingginya rata nasionalisme masyarakat prembun, terbukti dari ramainya acara karnaval dibanding dengan tahun sebelumnya.”
Untuk karnaval tahun ini memang ada sedikit perbedaan dari tahun kemarin, terutama jalur yang dilalui. Tahun ini jalur yang dilalui sekitar 7-8 km. Dimulai dari Alun-Alun Prembun sampai Desa Ndorekan, lalu ke utara melewati Desa Kedungwaru lalu ke barat menuju Desa Sembirkadipaten dan berakhir lagi di Alun-Alun Prembun. Panjangnya rute yang dilalui bertujuan agar masyarakat Prembun yang menonton lebih banyak, karena wilayah yang dilalui untuk karnaval tahun ini padat penduduk.
Karnaval menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi karnaval ini juga mengakibatkan dampak yang lain. Beberapa dampak yang ditimbulkan salah satunya yaitu kemacetan lalu lintas. Kemacetan lalu lintas ini terjadi karena rute karnaval melewati jalan utama Kecamatan Prembun ke arah timur. Untuk mengatasi masalah ini aparat kepolisian dan juga TNI disiagakan untuk membantu mengatur jalannya lalu lintas selama proses karnaval dilaksanakan.
Habibah, 11 tahun dari SD N 1 Prembun mengatakan bahwa karnaval tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya, begitu juga dengan Almahdi Yudha Nugraha dan Yuni Anggreni dari SMA N 1 Prembun juga mengatakan hal yang serupa. Sedangkan Ibu Erna, 28 tahun seorang pedagang gorengan juga mengatakan bahwa karnaval tahun ini lebih ramai dari sebelumnya, tetapi beliau mengaku bahwa keuntungan yang didapat sama saja seperti hari - hari biasanya.
Kendala yang dihadapi dalam karnaval ini yaitu sempitnya tempat, sehingga untuk mengatasi masalah ini panitia menetapkan peserta karnaval dipinggir lapangan tidak masuk lapangan, agar lebih tertata rapi.
Terlepas dari kendala yang dihadapi, panitia berharap. “Semoga karnaval berjalan dengan lancar serta tujuan tercapai yaitu dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat, dapat setia pada bangsa dan negara, serta karnaval ini bisa benar-benar mengangkat budaya prembun.” Tutur Pak Teguh.
Adapun kategori penilaian peserta karnaval yaitu, yang pertama dari segi kerapian barisan, peserta karnaval harus baris dengan tiga berbanjar, selain itu barisannya juga harus rapi tidak berubah-ubah ketika berjalan. Yang kedua, dari segi keindahan, yang dimaksud disini yaitu indah untuk dipandang, tidak berantakan. Selanjutnya dari segi kreativitas dan artistik, di sinilah keunikan masing-masing peserta dapat dilihat, serta ciri khas budaya Prembun dapat disaksikan lewat kreativitas yang mereka tampilkan. Ada yang membuat ornamen-ornamen unik, menghias mobil dengan barang-narang bekas, dan lain sebagainya, yang tentunya berbeda dari tahun sebelumnya. Dan yang terakhir penilaian berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti karnaval, adalah minimal 40 orang untuk setiap kontingen.
Karnaval ini selesai sekitar sesudah Dhuhur. Untuk pengumuman pemenang disampaikan pada malam hari, sekaligus dengan pertunjukan pagelaran seni Ndolalak. SMA 1 Prembun sendiri mendapatkan hasil yang menggembilangkan yakni sebagai juara satu karnaval Kecamatan Prembun 2017.
Logikorps_Tim Jurnalistik