Prembun (29/09) - Dhias Satrio
Panunggul, pelajar yang peduli dengan masa depan generasi muda bertekad untuk
menyuarakan bahaya narkoba di lingkungan sekolah. Ia percaya bahwa pendidikan
dan kesadaran sejak dini merupakan kunci utama dalam mencegah penyalahgunaan
narkoba.
"Saya tertarik mengikuti
duta pelajar anti narkoba karena saya ingin berkontribusi dalam mengedukasi
masyarakat terutama generasi muda tentang bahaya narkoba. Selain itu,
menjadi duta juga memberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan membangun
jaringan dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama" ungkap Dhias.
Dhias tergerak untuk melakukan
aksi ini setelah melihat banyaknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan
remaja. Ia menyadari bahwa dampak buruk narkoba tidak hanya merugikan individu,
tetapi juga keluarga dan masyarakat lain. Ia percaya dengan pengalamannya ia
bisa membantu mengurangi dampak negatifnya dan menciptakan lingkungan yang
sehat. "Saya percaya bahwa dengan berbagi informasi dan pengalaman ini
saya bisa membantu orang lain untuk menghindari dampak negatifnya dan
menciptakan lingkungan yang lebih sehat."
Meskipun demikian, langkah Dhias tidak lepas dari
tantangan-tantangan semasa pildupan. Tantangan ini meliputi penguasaan materi,
persaingan yang ketat dan juga tantangan saat grandfinal. "Tantangan yang
pertama yaitu pembuatan teks esay mengenai napza, karena pembuatan esay
dibutuhkan penguasaan materi tentang napza secara mendalam, tantangan yang
kedua adalah persaingan yang sangat ketat, dikarenakan saya harus bersaing
dengan perwakilan perwakilan terbaik dari masing-masing SMA/MA/SMK yang ada di kabupaten Kebumen dan tantangan yang
ketiga yaitu pada saat grandfinal pildupan,
karena saya harus menghafalkan gerakan flashmob
untuk di tampilkan pada saat hari pelaksanaan grandfinal dan juga harus membuat teks pidato untuk dibicarakan di
depan umum pada saat grandfinal
pildupan" ujarnya.
Dhias mengaku bahwa kegiatan tersebut menciptakan hal-hal berkesan, ia juga belajar tentang banyak hal selama karantina terutama yang berkaitan dengan penyalahgunaan napza. "Hal yang paling berkesan selama kegiatan lomba pildupan yaitu pada saat karantina di Hotel Mexolie. Karantina di isi dengan kegiatan-kegiatan yang seru dan juga diisi dengan pemaparan materi mengenai napza oleh narasumber yang sangat hebat salah satunya adalah kepala BNN Cilacap, pemaparan materi tersebut sangat menambah pemahaman saya mengenai napza." Ungkap Dhias. Semoga aksi Dhias Panunggul ini dapat menginspirasi banyak orang untuk bersama-sama memerangi bahaya narkoba dan membangun generasi emas 2045.
Suci