In House Training
Praktik Baik Asesmen dan Pembelajaran
Berdiferensiasi
dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Prembun
SMA Negeri 1 Prembun baru-baru ini, tapatnya hari Jumat,
19 Juli 2024 menjelang awal kegiatan pembelajaran Tahun Ajaran 2024/2025,
menyelenggarakan In House Training (IHT) bertemakan Asesmen dan Pembelajaran Berdiferensiasi
dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Acara ini dipimpin oleh Ketua Panitia
sekaligus Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum, Bapak Tunggul Adi Yuwono,
S.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara efektif dan sesuai dengan
kebutuhan siswa yang beragam.
Kegiatan IHT ini dibuka dengan sambutan dari Kepala
Sekolah, Bapak Waluyo Widodo, S.Pd., M.M., yang menyampaikan pentingnya
pemahaman dan penerapan asesmen serta pembelajaran berdiferensiasi untuk
mencapai tujuan Kurikulum Merdeka. Beliau menekankan bahwa pendekatan ini akan
membantu dalam menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan berpusat pada
siswa. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat berkembang sesuai dengan potensi
masing-masing.
Acara utama IHT diisi oleh pembicara utama, Bapak Sabar
Riyanto, S.Pd., M.T., Pengawas SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Tengah Wilayah IX. Dalam sesi ini, Bapak Sabar Riyanto membahas pentingnya
asesmen yang komprehensif dan berbagai metode pembelajaran berdiferensiasi.
Asesmen yang dilakukan tidak hanya untuk mengukur kemampuan kognitif siswa
tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik, yang semuanya penting dalam
perkembangan holistik siswa.
Selain Bapak Sabar Riyanto, tiga Guru Penggerak dari SMA
Negeri 1 Prembun yaitu Ibu Desy Aquina,S.Pd.,M.Pd., Ibu Lindawati,S.Pd., dan Ibu
Wahyu Agus Sulistiyowati,S.Pd. juga turut menjadi narasumber dalam kegiatan
ini. Mereka berbagi pengalaman praktis tentang bagaimana menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi di kelas mereka. Contoh-contoh nyata dari
pengalaman mereka memberikan wawasan yang berharga bagi peserta IHT lainnya,
dan membantu mereka memahami bagaimana teori dapat diterapkan dalam praktik
sehari-hari.
Bu Desy, sebagai salah satu narasumber, memaparkan
teknik-teknik pembelajaran yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan individu
siswa. Beliau menekankan pentingnya mengenali potensi dan kelemahan
masing-masing siswa agar dapat merancang strategi pembelajaran yang tepat.
Sementara itu, Bu Linda dengan penampilan yang ekspresif
, yang membuat peserta IHT tertarik menekankan pentingnya variasi dalam metode
pengajaran agar siswa tidak merasa bosan dan lebih termotivasi untuk belajar.Dan
sebelumnya bu Linda juga dengan luwesnya menjadi dirijen saat menyanyikan Lagu
Indonesiaa Raya di awal acara IHT tersebut.
Bu Wahyu, narasumber terakhir, membahas tentang bagaimana membuat asesmen yang tidak hanya mengukur kemampuan kognitif tetapi juga keterampilan dan sikap siswa. Beliau memberikan contoh-contoh asesmen yang kreatif dan inovatif, yang dapat mengukur kemampuan siswa secara holistik. Dengan demikian, guru dapat memberikan umpan balik yang lebih konstruktif dan membantu siswa berkembang secara maksimal.
Dengan adanya IHT ini, diharapkan seluruh guru di SMA Negeri 1 Prembun dapat lebih siap dan kompeten dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Melalui asesmen yang tepat dan pembelajaran berdiferensiasi, diharapkan tercipta suasana belajar yang lebih inklusif dan sesuai dengan kebutuhan individual setiap siswa. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Prembun, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di wilayah Jawa Tengah secara keseluruhan.