EFEKTIVITAS
APLIKASI CANVA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS
MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING
Bahasa Inggris merupakan salah
satu mata pelajaran dalam kurikulum merdeka. Mata pelajaran Bahasa Inggris yang
sering dianggap sebagai mata pelajarann sulit oleh para peserta didik karena
harus mengartikan makan per kata ke dalam Bahasa Indonesia dan harus memahami
rumus-rumus dasar grammar. Selain itu juga model pembelajaran yang diterapkan
pada mata pelajaran Bahasa Inggris biasanya adalah ceramah karena kurangnya
kemampuan guru dalam memodifikasi model pembelajaran yang menarik. Terdapat
beragam jenis media pembelajaran Bahasa Inggris namun guru tidak menerapkan
media yang bervariasi sehingga peserta didik mengalami kejenuhan dalam
pembelajaran dan merasa monoton dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran
Bahasa Inggris yang masih terpusat pada guru juga sering dilakukan sehingga
peserta didik tidak berkembang untuk aktif dalam pembelajaran.
Bahasa Inggris sangat penting
dikuasai oleh peserta didik karena dengan fasih berbahasa Inggris, karir siswa
tentu akan lebih baik jika dibandingkan dengan peserta didik yang kurang
menguasai Bahasa Inggris. Tetapi karena kurangnya motivasi dan minat dalam
belajar Bahasa Inggris menyebabkan peserta didik kurang semangat dalam
mempelajari Bahasa Inggris dan hanya menganggap sebagai pelajaran yang sulit
untuk dipahami dan dihafalkan rumus grammar-nya. Belajar bahasa Inggris memang
cukup rumit bila pemahaman dasarnya kurang baik, namun bila peserta didik sudah
paham betul, belajar bahasa Inggris akan terasa jauh lebih mudah. Berikut
dasar-dasar bahasa Inggris yang harus peserta didik pahami untuk membantu peserta
didik yang sedang belajar bahasa Inggris otodidak atau di tempat les antara
lain; mempelajarai bentuk kata (tenses), mendengarkan (listening), membaca
(reading), menulis (writing), berbicara (speaking).
Berdasarkan hasil pengamatan dan
observasi yang penulis lakukan dengan beberapa peserta didik diperoleh
informasi bahwa peserta didik bosan mengikuti pembelajaran yang banyak
dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah. Tidak sedikit peserta didik
yang merasa belajar Bahasa Inggris adalah hal yang membosankan. Bahkan hanya
mendengarkan saja sudah membuat kepala pusing tujuh keliling. Selain ceramah,
metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian peserta didik
mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang menulis terjemahan teks dalam Bahasa
Indonesia dan hanya menyalin rumus-rumus grammar dan contoh soalnya dari buku
teks.
Menurut Eggen & Kauchack
dalam Warsita B (2008) bahwa pembelajaran yang efektif dapat dilihat dari
aktivitas peserta didik dalam mengkaji materi pembelajaran dan guru menggunakan
teknik pembelajaran yang bervariasi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Oleh karena itu, peserta didik harus dibiasakan untuk melakukan pembelajaran
secara student center supaya mereka bisa aktif dalam pembelajaran dan akan
lebih dipahami karena kegiatan pembelajaran dapat menjadi pengalaman mereka
dalam berfikir. Kemdikbud (2014) tahapan PjBL dikembangkan oleh dua ahli, The
George Lucas Education Foundation dan Dopplet. Terdapat 6 Sintaks PjBL, antara
lain penentuan pertanyaan mendasar, merancang proyek, menyusun jadwal,
mengawasi dan memonitor peserta didik terhadap proyek yang dikerjakan, menguji
hasil proyek, dan mengevaluasi pengalaman (Afriana, 2015). Untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis dibutuhkan pula model pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterampilan berpikir. Salah satu solusi adalah menerapkan
pembelajaran dengan model Project Based Learning. Model ini mengajarkan peserta
didik untuk mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dalam
memecahkan sebuah permasalahan yang ada sehingga melatih siswa untuk dapat berpikir
secara kritis (Kristiyanto, 2020).
Salah satu model pembelajaran
yang disarankan dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah model Project Based
Learning yang meningkatkan kemampuan pelajar untuk memecahkan masalah,
meningkatkan keterampilan mengelola sumber belajar, meningkatkan kolaborasi,
serta mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Pembelajaran
berbasis proyek juga meningkatkan keterampilan mengelola sumber dan praktik
dalam mengorganisasi proyek, meningkatkan Keterampilan dalam manajemen waktu, pembelajaran
dari real life experiences, dan pembelaran lebih menyenangkan.
Project based learning ini
memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada siswa untuk lebih bisa
berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode ini sangat
efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil
dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi. Dimulai dengan sebuah
pertanyaan esensial atau membimbing. Proyek diselesaikan dalam waktu yang agak
lama (beberapa minggu – bulan). Metode ini juga berorientasi dengan produk
akhir atau “artifact” (berupa produk tulisan, lisan, visual dan multimedia),
serta kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan isi tertentu atau
keterampilan, dan biasanya menimbulkan satu atau lebih masalah yang harus
dipecahkan siswa. Proyek bervariasi dalam lingkup dan kerangka waktu, dan
produk akhir sangat bervariasi dalam tingkat teknologi yang digunakan serta kecanggihannya
dimana hasil pembelajaran berupa produk (model, prototype, poster seni,
pertunjukan, dll).
Pembelajaran PjBL perlu
mengangkat masalah riil yang terjadi di masyarakat, karena tujuan dari PjBL
adalah mengkoneksikan pengetahuan yang diperoleh siswa di kelas untuk
diaplikasikan di dunia nyata dengan membuat solusi atas
permasalahan-permasalahan yang ada – dimana siswa juga berperan sebagai
profesi-profesi yang ada di dunia nyata, seperti dokter, peneliti lingkungan,
ahli energi, insinyur, dll. Selain itu, PjBL harus mampu memberikan
value/nilai/manfaat kepada masyarakat sekitar/dunia nyata, dimana hal ini
adalah esensi utama dari tujuan pendidikan.
Canva merupakan aplikasi berbasis
web yang memungkinkan pengguna mengubah gambar dan membuat kreasi grafis
menggunakan lebih dari 420.000 template secara gratis. Guru harus bisa
menciptakan pembelajaran yang up to date, kreatif dan inovatif dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi di era digital ini. Melalui media Canva peserta
didik aktif dalam membuat proyek yang telah di sepakati dan di selesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.
Dengan menggunakan aplikasi Canva
peserta didik menjadi lebih kreatif dan bersemangat dalam menghasilkan proyek
pembelajaran karena bisa menuangkan ide mereka dengan berbagai macam desain.
Cara penggunaan juga tergolong mudah, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi
guru dan peserta didik untuk memanfaatkannya sebagai media pembelajaran.
Guru bisa memberikan tugas
pelajaran Bahasa Inggris dengan meminta siswa untuk mengumpulkan tugas melalui
fitur yang tersedia pada classroom canva. Guru dapat memanfaatkan komik dan
presentasi cerita dengan canva dalam materi narrative, recount,descriptive
text,dll.. Guru juga dapat memanfaatkan
template poster, flyer,brosur untuk materi procedure,analytical dan hortatory
exposition. Hampir semua materi dalam pelajaran Bahasa Inggris dapat
memanfaatkan aplikasi canva. Materi menjadi lebih menarik, kreatif dan
inovatif. Membuat presentasi pembelajaran bisa menjadi hal yang mudah karena
sistemnya yang simple dan cepat.Aplikasi Canva juga bisa digunakan untuk
membuat video pembelajaran. Video ini memiliki beberapa kelebihan, seperti
tampilan modern, terlihat lebih inovatif dan juga memiliki efektifitas yang
tinggi dalam merancang video pembelajaran.
Sintak yang dilakukan dalam
penerapan model Project Based Learning dengan media canva dalam materi procedure
text Sintak atau langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning/PjBL yaitu
dengan memberikan pertanyaan pemantik terlebih dahulu kepada peserta didik
supaya memiliki gambaran awal dan dikaitkan dengan pembahasan materi yang akan
dipelajari. Kemudian guru membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk berdiskusi
mendesain perencanaan produk. Produk yang akan dihasilkan berupa Digital Written
User Manual dengan aplikasi canva. Guru dan siswa membuat kesepakatan
penyusunan jadwal proyek. Kemudian guru memberikan bimbingan dalam kegiatan
diskusi sebagai monitoring keaktifan dalam perkembangan penyelesaian proyek. Setelah
itu siswa mendapat kesempatan untuk menguji hasil dengan mempresentasikan hasil
proyek yang disampaikan melalui medi aplikasi canva yang dilanjutkan dengan
adanya tanggapan dari kelompok lain. Dalam hal ini peserta didik juga
mungunggah hasil proyek ke platform
sosial media dimana rekan peserta didik yang lain memberikan komentar sebagai
evaluasi pengalaman belajar. Selanjutnya guru memberikan penguatan materi dan
melakukan tes evaluasi untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan.
Setelah melaksanakan pembelajaran
Bahasa Inggris pada materi Procedure Text User Manual dengan model Project
Based Learning dengan media aplikasi canva, penulis menemukan bahwa motivasi
dan minat peserta didik meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran
sebelumnya. Model Project Based Learning dengan media aplikasi canva ini
diterapkan pada peserta didik kelas XII IPS 4 SMA Negeri 1 Prembun Tahun
Pelajaran 2022/ 2023 yang berhasil meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta
didik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Link Download :
1. Artikel DISINI
2. Laporan Best Practice DISINI
Sri Agustina Limarga, S.Pd
Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 1 Prembun