NEWS UPDATE :  

Artikel

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PAI-Budi Pekerti Melalui Strategi Card Sort

Agama Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya melengkapi/menyempurnakan ajaran-ajaran yang dibawah oleh para nabi sebelum nabi Muhammad Saw. Agama Islam mengatur hubungan manusia dengan TuhanNya, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya yang didalamnya menyangkut bidang akidah, syariah dan akhlak.
            Karena agama
Islam tersebut memuat tentang ajaran tatanan hidup yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia maka ajaran Islam berisi pedoman-pedoman pokok yang harus digunakan untuk menyiapkan kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akherat kelak. Dengan demikian ruang lingkup ajaran islam itu sangat luas karena meliputi seluruh aspek kehidupan. Untuk mendapatkan keseimbangan hidup maka diperlukan pendidikan agama islam. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba bahwa tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian muslim. Dalam hal ini adalah kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, penyerahan diri kepadaNya.

Materi atau bahan pelajaran yang dikenal dengan materi pokok merupakan subtansi yang akan diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pokok adalah materi pelajaran bidang studi yanng dipegang atau diajarkan oleh guru. Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Menurut M. Yusuf Ahmad dan Siti Nurjanah bahwa materi PAI adalah materi pelajaran atau materi pokok bidang studi Islam yang dilakukan secara terencana guna mengenal, memahami, menghayati, mengimani, mengamalkan ajaran Islam dan berakhlak secara Islam serta diikuti tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan dengan kerukunan antara umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

Aspek-aspek materi pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti meliputi aspek Al Qur’an Hadits, akidah akhlak, fikih, dan sejarah kebudayaan Islam dimana masing-masing aspek tersebut sebetulnya saling terkait dan melengkapi. Salah satu aspek dalam materi Pendidikan Agama Islam yakni aspek Al Quran hadits yang memililki karakteristik menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengetahui arti perkata, mengetahui isi kandungan dan mampu menganalisis perilaku mulia dari sebuah ayat, serta mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid beserta pemahaman akan ilmu tajwid itu sendiri merupakan hukum wajib suatu ilmu yang harus dipelajari, untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan, menjelaskan isi kandungan dan mengimplementasikan pesan ayat, serta menghindari kesalahan membaca ayat suci Al Qur’an dan melafalkannya dengan baik dan benar. Artinya, kita sebagai muslim diharapkan tidak hanya mampu membaca Al Qur’an saja tetapi lebih dari itu yakni mampu mengetahui arti dari sebuah ayat Al Qur’an, mampu mengetahui isi kandungan/ pesan sebuah ayat, mampu mengimplementasikan pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan mampu mempelajari ilmu tajwid dengan baik dan benar.

Pelajaran PAI dan Budi Pekerti tidak hanya sebagai pelajaran yang hanya memiliki target yang baik di aspek kognitif saja, melainkan mencakup aspek afektif dan psikomotor juga pasti memiliki nilai-nilai yang faktanya harus diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat yang mulia di dunia dan akhirat. Tetapi karena motivasi dan minat belajar masih kurang maka menyebabkan prestasi belajar yang kurang maksimal juga, hal ini tentunya karena beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam belajar itu banyak jenisnya. Faktor-faktor belajar dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor intern yang berasal dari dalam siswa dan faktor ekteren yang berasal dari luar.

Berdasarkan pengamatan penulis bisa ditarik kesimpulan bahwa peserta didik selama ini mengalami kejenuhan dalam mengikuti proses pembelajaran PAI dan Budi Pekerti yang banyak dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode konvensional yakni ceramah dan monoton. Hampir disemua sekolah guru mejadi penguasa kelas dengan metode ceramah menjadi pilihan utama dalam menyampaikan materi sehingga terjadi situasi kelas yang tidak produktif karena guru menjadi satu-satunya sumber dalam pembelajaran dan guru menjadi pusat pembelajaran (teacher centered).

Dengan mencermati beberapa permasalahan tersebut, maka salah satu penyebabnya adalah kurang tepatnya strategi pembelajaran yang                          digunakan guru, khususnya pada strategi yang mampu menumbuhkan antusiasme belajar peserta didik. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan proses pembelajaran menjadi student centered learning, yakni suatu model, metode atau pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar mengajar. Salah satu strategi yang termasuk student centered learning yakni dengan menerapkan strategi pembelajaran card sort. Melalui penggunaan strategi pembelajaran card sort diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar PAI-Budi Pekerti khususnya di aspek keal qur’anan.

M. Shohibul Aziz dalam aspek perkembangan manajemen pembelajaran active learning menyebutkan bahwa strategi pembelajaran active learning atau pembelajaran aktif merupakan suatu model pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif, siswa diajak menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang mereka miliki dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Menurutnya juga bahwa Card Sort (Menyortir Kartu) yaitu strategi yang digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran.

Sintak yang dilakukan dalam strategi pembelajaran card sort dalam materi aspek Al Qur’an kajian QS Ali Imran ayat 190 – 191 tentang berpikir kritis diawali dengan mengkondisikan peserta didik supaya benar-benar siap mengikuti proses pembelajaran yang menyenangkan. Peserta didik diberi pertanyaan pemantik yang dikaitkan dengan materi pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok mendapat kumpulan kartu yang berisi materi QS Ali Imran ayat 190 – 191 tentang berpikir kritis. Kemudian peserta didik mengelompokkan kartu sesuai instruksi guru. Setelah itu peserta didik mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya. Disini penulis lebih bersifat sebagai sebagai fasilitator dan memberikan penguatan juga menjelaskan materi yang perlu dibahas atau materi yang belum dimengerti peserta didik setelah kegiatan presentasi selesai. Di akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi guna mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan.

Setelah melaksanakan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada materi QS Ali Imran ayat 190 – 191 tentang berpikir kritis dengan menggunakan strategi card sort penulis menemukan kesimpulan bahwa dalam proses pembelajaran peserta didik tidak mengalami kejenuhan karena mereka lebih aktif, selain itu motivasi dan minat peserta didik dalam belajar meningkat dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya. Subyek dalam pembelajaran penerapan strategi card sort ini adalah peserta didik kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 1 Prembun Tahun Pelajaran 2022/2023 sebanyak 34 peserta didik. Strategi pembelajaran ini mengajak peserta didik untuk belajar aktif dan bertujuan agar peserta didik memiliki jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan kreatifitas. Selain itu strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang dapat digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi.

Oleh: Muswakar Ismail, S.Pd.I.

(Guru PAI dan Budi Pekerti SMA Negeri 1 Prembun)